Rabu, 09 November 2011

Beberapa Penyebab Bayi Tidak Mau Minum Susu

Jika Menolak ASI, kemungkinan disebabkan oleh :
1. Kurang sehat.
Kondisi tubuh bayi yang kurang sehat bisa membuat bayi kesulitan mengisap dengan baik, sehingga ASI yang didapat sedikit. Akhirnya bayi jadi capek atau frustrasi, dan menolak menyusu.
2. Kesakitan.
Bayi yang mengalami memar akibat lahir dengan alat bantu (misalnya: vakum) mungkin menolak menyusu jika bagian yang memar ini terpencet tiap kali ia menyusu.
3. Tersumbat hidungnya.
Bayi yang hidungnya tersumbat (karena pilek) mungkin menolak menyusu karena kesulitan bernafas.
4. Sariawan.
Bayi yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin hanya mau mengisap beberapa kali saat menyusu, lalu berhenti dan menangis.
5. Sedang tumbuh gigi.
Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya berlebihan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu karena merasa tidak nyaman.
6. Mengantuk.
Bayi yang terpengaruh efek sedatif (bius) obat-obatan mungkin menolak menyusui karena mengantuk.
7. Bingung puting.
Bayi yang diberi susu botol atau empeng terlalu dini (sebelum 2 minggu) mungkin menolak menyusu karena kesulitan menguasai teknik mengisap payudara – yang sangat berbeda dengan mengisap dot.
8. Tidak mampu ‘mengambil’ cukup ASI untuk memenuhi kebutuhannya.
Bayi yang belum menguasai teknik menyusu mungkin hanya mampu mengisap ASI sedikit sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengisap lebih lama atau lebih dalam. Akibatnya ia jadi capek atau frustasi, lalu menolak menyusu.
9. Ingin ‘melawan’ perlakuan yang tidak menyenangkan.
Jika ibu atau pengasuh kurang menguasai teknik mengatur posisi bayi saat akan menyusu, bayi bisa saja merasa diperlakukan kasar atau disakiti. Sebagai upaya ‘perlawanan’, ia pun menolak menyusu.
10. Terganggu isapannya.
Jika ibu sering memegangi atau mengguncang payudara saat menyusui, posisi mulut bayi terhadap payudara bisa terganggu. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan menolak menyusu.
11. Dibatasi jadwal menyusunya.
Jika ibu menyusui hanya pada jam-jam tertentu dan bukan menurut keinginan bayi, bayi bisa frustrasi karena kelaparan dan malah menolak menyusu.
12. Terganggu semburan ASI.
Aliran ASI yang terlalu cepat dan deras saat bayi mulai mengisap bisa membuat bayi tersedak. Jika terjadi berulang kali selama menyusu, bayi mungkin jadi frustrasi dan menolak menyusu.
13. Merasa terganggu oleh suatu perubahan.
Bayi usia 3-12 bulan mudah terganggu oleh berbagai perubahan: berpisah dengan ibunya, ada pengasuh baru, pindah rumah, kedatangan tamu, ibunya sakit (atau sedang menstruasi), payudara ibu terinfeksi, bau tubuh ibu berubah, dsb. Ketika suatu perubahan dirasa mengganggu, bayi bisa jadi tidak menangis melainkan langsung ‘mogok’ menyusu.

Jika Menolak Susu Formula, kemungkinan disebabkan oleh :

1. Lebih ingin ASI.
Jika diberi susu formula oleh ibunya, bayi yang biasa disusui mungkin akan menolak, karena tahu ‘pabrik ASI’ ada di dekatnya.
2. Tidak senang diberi susu oleh orang yang tidak berpengalaman.
Ayah sering dapat kesempatan pertama memberi susu formula pada bayinya. Sayang, banyak ayah yang belum berpengalaman. Lantaran ayah dan bayi sama-sama belum berpengalaman, kegiatan minum susu jadi tidak menyenangkan. Karuan saja bayi menolaknya.
3. Tidak senang diberi susu oleh orang yang tidak sabaran.
Perlu kesabaran tinggi untuk mengetahui bagaimana cara minum dan jenis susu formula yang disukai bayi. Jika orang yang memberi susu tidak sabar dengan proses trial and error, bayi kemungkinan besar akan sulit diajak bekerja sama.
4. Menginginkan situasi yang mirip dengan menyusu ibu.
Ada bayi yang hanya mau minum susu formula kalau situasinya dibuat mirip menyusu: tempatnya harus dikenal baik, harus dipeluk, harus ada kontak kulit, dan harus banyak interaksi, dsb. Kalau tidak dikondisikan seperti di atas, ia tidak mau minum!
5. Sudah terlalu lapar.
Sama seperti bayi yang menolak ASI karena terlalu lapar, bayi yang terlambat diberi susu formula juga bisa frustrasi karena kelaparan, sehingga malah menolak minum susu.
6. Tidak cocok dengan bentuk dot/cangkir.
Bayi mungkin menolak susu formula dari botol karena ‘puting’ (bagian ujung) dotnya pendek dan kecil, tapi pangkalnya tiba-tiba melebar. Ini sangat berbeda dengan areola payudara yang meruncing sedikit-demi sedikit ke arah puting. Jika bayi menolak susu dari cangkir, mungkin permukaan cangkirnya yang terlalu lebar sehingga menutupi wajahnya (bayi tidak senang atau ketakutan kalau wajahnya ditutupi).
7. Kewalahan menelan.
Jika susu formula diberikan dengan botol dan lubang dotnya terlalu besar, alirannya jadi deras - lebih dari satu tetes per detik. Bayi bisa kewalahan menelan dan tersedak. Begitu juga kalau susu formula diberikan lewat cangkir, tapi bayi tidak dibiarkan mencecap sendiri isi cangkir (cangkir terlalu miring sehingga isinya tertuang ke mulut bayi). Jika ini terjadi berulang kali, bayi bisa frustrasi dan menolak minum susu.
8. Dotnya terlalu panas.
Mungkin kita lupa memastikan apakah botol dan dotnya sudah cukup dingin setelah direbus sampai steril, sehingga bayi menolak mengisapnya karena kepanasan.9. Tidak menyukai citarasanya. Bagaimana pun susu formula tidak sama rasanya dengan ASI. Dan bagi beberapa bayi, perbedaan ini tidak dapat ditolerir.

6 Kebiasaan Bersih yang Harus Diajarkan pada si Kecil

Membiasakan hidup bersih sebaiknya sudah diajarkan sejak masih anak-anak. Berikut ini adalah 6 kebiasaan hidup bersih yang harus diajarkan orangtua pada si kecil. Masa anak-anak adalah saatnya ia menikmati permainan di luar rumah seperti bermain lumpur atau kotor-kotoran. Karenanya orangtua harus mulai mengajarkan tentang kebersihan sejak masih balita. Kebersihan pribadi seorang anak harus menjadi prioritas utama saat ia tumbuh agar ia tidak mudah terkena penyakit atau infeksi. Berikut ini 6 kebiasaan bersih yang harus diajarkan pada si kecil, seperti dikutip dari Lifemojo, Kamis (15/9/2011) yaitu:
1. Cuci tangan menggunakan sabun
Ajaklah anak untuk selalu mencuci tangannya menggunakan sabun dan beritahu kapan tangannya harus dicuci. Pastikan anak mencuci permukaan atas tangan, sela-sela jari dan membilas kotoran yang terjebak di bawah kuku. Orangtua bisa mengajarkan melalui lagu yang berisi urutan mencuci tangan yang benar.
2. Menyikat gigi dengan benar
Perawatan diperlukan sejak usia 1 tahun untuk mencegah risiko gigi berlubang. Pastikan si kecil menyikat gigi dengan benar seperti gerakan naik turun dan melingkar, serta membuatnya menyikat gigi 2 kali sehari. Gunakan bentuk karakter kartun favoritnya pada sikat gigi si kecil sehingga ini menjadi aktivitas yang menyenangkan.
3. Membersihkan lidah
Cobalah mengajarkan anak untuk membersihkan lidahnya setelah menyikat gigi, karena permukaan lidah bisa menjadi tempat bagi bakteri untuk tumbuh dan sarang partikel- partikel kecil makanan.
4. Membiasakan mandi 2 kali sehari
Anak-anak senang bermain sehingga mudah berkeringat, karenanya biasakan mandi 2 kali sehari untuk membersihkan kulitnya. Ajarkan ia untuk menggosok dari tangan, kaki, ketiak, pangkal paha dan lipatan-lipatan tubuh dengan menggunakan sabun yang lembut. Jika anak menolak untuk mandi, cobalah membujuk dengan menempatkan mainan favoritnya di bak mandi atau mandi busa.
5. Membersihkan telinga
Anak-anak mungkin belum bisa membersihkan telinganya sendiri, karena itu orangtua sangat berperan di sini. Membersihkan telinga secara rutin bisa membantu mencegah risiko komplikasi seperti infeksi, iritasi atau kerusakan pada gendang telinga.
6. Melatih anak untuk buang air kecil dan besar di kamar mandi
Umumnya anak-anak mulai terbiasa untuk buang air kecil (BAK) dan besar (BAB) di kamar mandi sejak berusia 2-3 tahun, hal ini juga memberinya pengetahuan bahwa BAK dan BAB tidak boleh dilakukan sembarangan. (detikhealth.com)

8 Mitos Tentang Bayi yang Ketinggalan Zaman

Banyak petuah-petuah atau mitos tentang bayi yang dahulu diberikan orang tua tidak bisa lagi dipraktekkan di zaman sekarang. Beberapa fakta ini kini dianggap sudah ketinggalan zaman: 1. Bayi Tidur Nyenyak di Kamar yang Tenang dan Gelap
Kenyataannya, anak-anak saat ini mudah tidur meskipun dilatari suara berisik dan sedikit cahaya. Ditambah, jika bayi melakukan kegiatan sebelum mereka tidur, biasanya mereka akan mudah tertidur dengan berbagai macam situasi.
2. Saat Bayi Panas, Kompres dengan Alkohol untuk Menurunkan Demam
Kenyataannya, memberikan kompres pada bayi dengan alkohol tidak akan menurunkan demam. Hal ini malah tidak aman karena alkohol bisa terserap melalu kulit.
3. Membiarkan Bayi Berdiri atau Lompat-lompat di Pangkuan Anda bisa Memendekkan Kaki Nantinya
Kenyataannya, bayi tidak akan memendek kakinya. Itu benar-benar mitos. Sebaliknya, bayi belajar untuk menyeimbangkan berat badan mereka dengan mencoba mencari pusat grafitasi. Jadi, membiarkan bayi berdiri dan lompat-lompat di pangkuan Anda akan menyenangkan dan membantu perkembangannya.
4. Mendengarkan Musik Klasik Meningkatkan IQ Bayi
Kenyataannya musik bisa memperkaya hidup si bayi, tapi tidak ada penelitian yang pasti kalau mendengarkan musik klasik bisa mendorong perkembangan otak.
5. Biarkan Bayi Menangis. Menolong Mereka Bisa Membuat Manja
Kenyataannya bayi usia 4 bulan hanya punya beberapa cara untuk menangis. Mereka tahu kapan mereka akan merengek dan manja, hanya itu saja. Jadi, mengangkat bayi saat menangis membantu mereka memahami kalau orang tua akan selalu ada saat bayi membutuhkan mereka.
6. Berbahaya Memberikan Imunisasi Saat Bayi Demam atau Panas
Kenyataanya, demam kecil tidak akan menurunkan respon kekebalan tubuh pada bayi atau meningkatkan resiko reaksi berlebihan dari imunisasi.
7. Jangan Memberikan Krim Pelindung Matahari pada Bayi di Bawah Usia 6 Bulan
Kenyataannya, risiko kanker kulit bisa menimpa pada kulit yang terpapar matahari dan bayi Anda juga berisiko terkena. Akan sangat baik untuk menjauhi bayi dari sinar matahari pada jam-jam tertentu. Dengan memberikannya krim pelindung matahari yang mengandung SPF 15, Anda akan melindunginya dari risiko kanker kulit. Aplikasikan dengan jumlah sedikit pada wajah dan tangan bayi.
8. Penting Menjaga Botol dan Dot Bayi Tetap Steril
Anda hanya perlu mensterilisasi botol dan dot pada saat mereka dikeluarkan dari kotaknya. Setelah itu, mencucinya dengan sabun dan air sudah cukup karena bayi terekspos bakteri lebih banyak dari lingkungan mereka dibandingkan dari botol yang mereka pakai. (tempointeraktif.com)

Sisi Positif Demam: Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Semua orang pasti pernah mengalami demam. Peneliti dari Roswell Park Cancer Institute menemukan bahwa suhu tubuh yang tinggi dapat membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik dan lebih keras melawan sel-sel yang terinfeksi. “Demam memang tidak nyaman, tapi laporan penelitian ini menunjukkan bahwa demam merupakan bagian dari respon imun yang efektif,” John Wherry, Ph.D., wakil editor Journal of Leukocyte Biology yang memuat penelitian ini.
Sebelumnya, peneliti berpikir bahwa merupakan upaya tubuh untuk menghambat mikroba berbahaya berkembang biak. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh meningkat fungsinya untuk sementara ketika suhu tubuh meningkat.
Rahasianya adalah pada sel kekebalan atau limfosit yang disebut CD8 + sitotoksik T-sel. Limfosit ini mampu menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus dan sel-sel tumor.
Para peneliti menemukan bahwa suhu tubuh yang tinggi seperti pada demam meningkatkan jumlah sitotoksik CD8 + T-sel, yang menandakan respon tubuh yang lebih kuat terhadap infeksi.
Dalam penelitian ini, dua ekor tikus disuntik antigen dan melihat bagaimana sitotoksik CD8 + T-sel diaktifkan untuk bereaksi terhadap antigen. Mereka lalu menaikkan suhu tubuh tikus 2 derajat celcius, sementara tikus lainnya tidak.
Peneliti menemukan bahwa tikus yang dinaikkan suhu tubuhnya memiliki sitotoksik CD8 + T-sel lebih banyak daripada tikus yang suhu tubuhnya tetap.
“Kenaikan suhu tubuh tikus mirip dengan yang terjadi pada demam,” kata peneliti penelitian, Elizabeth Repasky.
Dr Amesh A. Adalja, profesor klinis dari University of Pittsburgh Medical Center yang tidak terlibat dengan penelitian ini mengatakan bahwa temuan ini bukan menyarankan bahwa demam tidak perlu diobati, karena demam yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan sel otak.
Orang tua harus tetap berhati-hati terhadap demam pada anak-anak, terutama jika demam di atas 39 derajat Celcius, karena demam tinggi dapat menyebabkan kejang.
“Hal itu tidak sebanding dengan resiko kesehatannya jika memiliki penyakit jantung, stroke, atau komplikasi medis lainnya. Konsekuensi sekunder demam dapat menyebabkan terjadinya atau memperburuk penyakit lain. Jika seseorang mengalami demam terus-menerus di atas 40 derajat Celcius, itu pertanda infeksi, dan bukan hanya virus yang dikhawatirkan,” katanya seperti dilansir HuffingtonPost, Senin (7/11/2011).
Majalah Discover pada tahun 2007 pernah memuat peneltiain Roswell Park Cancer Institute lainnya yang menunjukkan bahwa tikus yang dipanaskan menghasilkan sel kekebalan tubuh lebih banyak untuk melawan penyakit dibandingkan tikus yang tidak dipanaskan. (detikhealth.com)

8 Sinyal Tubuh yang Harus Diwaspadai

Setiap hal yang terjadi di tubuh baik itu nyeri, sakit atau gejala lain bisa menjadi sinyal ada yang tidak beres. Untuk itu ketahui sinyal-sinyal kesehatan apa saja yang diberikan tubuh. Terkadang seseorang tidak menyadari sinyal-sinyal yang sudah diberikan oleh tubuh dan baru sadar setelah ada kondisi yang kronis. Tapi jika mengalami hal-hal berikut sebaiknya jangan diabaikan, seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (25/8/2011) yaitu:
1. Sakit saat membunyikan sendi
Cairan yang ada di sekitar sendi mengandung berbagai gas seperti oksigen dan nitrogen. Ketika mencoba membunyikan sendi seperti saat streching, maka akan melepaskan gelembung gas sehingga tendon menggosok tulang.
Jika merasa sakit setiap kali membunyikan sendi ada kemungkinan masalah pada tulang rawan seperti arthritis. Jika muncul rasa sakit, bengkak, sendi berwarna merah atau gerak terbatas sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
2. Mata kering
Mata kering bisa disebabkan terlalu lama menatap komputer, berada di udara dingin, kondisi kering atau berangin. Jika kondisinya kronis ada kemungkinan akibat hipertiroid atau penyakit autoimun.
Penanganan sementara yang bisa dilakukan adalah memberikan obat tetes dan menggunakan kacamata saat bepergian, jika tidak membaik lakukan beberapa tes untuk mengetahui penyebab pastinya.
3. Tangan yang dingin
Penyebab paling mungkin adalah stres atau cemas yang membuat pembuluh darah mengerut dan sirkulas ke tangan terhambat, atau gangguan sirkulasi pada darah. Kemungkinan lain adalah Raynaud’s phenomenon jika disertai dengan kejang, mati rasa dan perubahan warna di tangan, atau efek samping dari obat seperti obat beta blocker. Jika karena stres, cobalah bernapas dalam-dalam untuk meningkatkan sirkulasi.
4. Batuk kronis
Beberapa hal bisa menjadi pemicunya seperti iritasi, alergi atau adanya refluks asam. Tapi jika terus menerus ada kemungkinan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), fibrosis paru atau masalah pada jantung yang membuat penumpukan cairan di paru.
5. Kram otot di kaki
Kemungkinannya bisa akibat duduk atau berdiri terlalu lama pada posisi yang sama, menggunakan sepatu hak tinggi seharian, dehidrasi atau ketidakseimbangan elektrolit, arteri yang tersumbat atau menyempit serta efek samping dari suatu obat.
Cobalah untuk minum air yang cukup agar tetap terhidrasi, meregangkan tubuh setelah duduk atau berdiri beberapa waktu.
6. Keringat di malam hari
Penyebab paling mungkinnya adalah fluktuasi hormon yang mengubah suhu internal tubuh, gangguan tiroid atau efek samping suatu obat seperti antidepresan. Cobalah menurunkan suhu ruangan atau jangan menggunakan pakaian yang tidak menyerap keringat. Jika tidak juga hilang cobalah untuk memeriksa kadar hormon di dalam tubuh.
7. Mengorok
Kemungkinan penyebabnya adalah kelebihan berat badan, gangguan pada hidung seperti sinus atau polip, alergi, pembengkakan di sebagian jalan napas atau gangguan tidur sleep apnea obstruktif.
8. Urine berwarna gelap
Kemungkinan penyebabnyak adalah tidak minum cukup air, adanya limbah yang banyak dari ginjal, infeksi saluran kencing, infeksi kandung kemih, batu ginjal atau masalah pada ginjal lainnya. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika disertai dengan demam, frekuensi buang air kecil yang berubah serta adanya rasa sakit saat buang air kecil. (detikhealth.com)

Kamis, 20 Oktober 2011

Usir Sakit Kepala Tanpa Obat















Sakit kepala bisa menyerang Anda kapan saja dan di mana saja. Penelitian yang dipublikasikan dalam American Academy of Neurology menunjukkan pemicu sakit kepala yang paling sering adalah meningkatnya temperatur suhu dan tekanan psikologis yang tinggi. Untuk meredakannya seringkali kita mengonsumsi obat sakit kepala. Padahal, sakit kepala bisa diredakan dengan cara alami. Maka itu, jangan langsung mengonsumsi obat sakit kepala, lebih baik atasi dengan cara berikut, seperti dikutip dari Times of India.
- Minum air putih. Sakit kepala seringkali dipicu karena dehidrasi. Saat Anda kepanasan dan kehilangan banyak cairan disertai rasa sakit kepala, segera konsumsi air putih. Duduklah sebentar, kemudian minum air putih secara perlahan. Jangan lakukan banyak gerakan sampai sakit kepala hilang.
- Menjauh dari komputer. Radiasi komputer juga bisa menimbulkan rasa sakit di kepala. Hal tersebut biasanya terjadi pada Anda yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer. Cobalah matikan monitor, lalu pergilah ke luar ruangan untuk mencari udara segar. Tarik nafas perlahan, sambil pejamkan mata. Memejamkan mata adalah cara efektif untuk meredakan ketegangan otot mata yang menimbulkan rasa sakit kepala.
- Seduh secangkir teh hitam. Tambahkan perasan air lemon. Saat masih hangat, minum perlahan. Ini berguna untuk meredakan sakit kepala Anda segera.
- Coba mengonsumsi sup panas. Setelah itu, cobalah tidur dalam suasana tenang atau temaram.
- Berendam di air hangat juga bisa menyembuhkan sakit kepala Anda.
- Gunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk menekan secara perlahan batang hidung Anda. Dan, lakukan juga pijatan pada pelipis secara bergantian. Tapi ingat, jangan tekan terlalu keras.
- Kompres kepala. Ambillah kain lembut atau handuk kecil, lalu basahi dengan air bersuhu dingin. Lalu, tempelkan di kepala dan leher bagian belakang. Cara tersebut bisa mengurangi rasa sakit karena membuat efek relaksasi.
- Meditasi. Saat muncul sakit kepala cobalah untuk bermeditasi. Pejamkan mata, tarik napas dan selama lima detik kemudian buang secara perlahan. Fokuskan pikiran Anda pada hal-hal yang menyenangkan. Dengan begitu Anda bisa mengurangi ketegangan otot pemicu sakit kepala, akibat tekanan psikologis.
Sumber: Vivanews.com

Apa Bedanya Pemeriksaan USG 2D, 3D dan 4D?

Salah satu pemeriksaan penting yang dilakukan selama hamil adalah melakukan ultrasonografi (USG). Tapi kini ada berbagai macam tipe USG yaitu USG 2D, 3D dan 4D. Apa bedanya dan kapan harus digunakan? USG adalah pemeriksaan kondisi janin yang dikandung dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi. USG setidaknya dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 3 bulan untuk mengetahui usia kandungan dan lokasi janin, lalu saat trimester kedua untuk mengetahui ada kelainan atau tidak.
Pada usia kehamilan 18-23 minggu, kelainan struktural janin sudah bisa terdeteksi dengan menggunakan ultrasonografi. Dan pada usia kehamilan 30-34 minggu sudah dapat mendeteksi kelainan posisi dan pertumbuhan janin, plasenta, tali pusat dan juga apakah air ketubannya cukup atau tidak.
Dikutip dari About.com, Kamis (4/11/2010) pemeriksaan standar untuk USG adalah menggunakan 2D. Tapi dalam beberapa tahun terakhir ini meningkat dengan jenis 3D dan 4D.
Secara umum ketiga jenis USG ini memiliki tujuan yang sama, hanya semakin besar dimensinya maka gambar yang muncul akan semakin detail terlihat.

USG 2 Dimensi

Melakukan pemeriksaan dengan USG 2D umumnya hanya memberikan gambar janin secara datar dan hanya secara garis besarnya saja sehingga hanya bisa dimengerti oleh dokter.
Tapi hasil USG ini tetap bisa digunakan untuk melihat organ-organ internal bayi. Pada pemeriksaan awal atau saat masih di trimester awal, biasanya dokter akan menggunakan jenis USG 2D untuk memeriksa kondisi janin.
Pada USG 2D ini gambar yang terlihat akan tampak samar-samar, meskipun gerakannya tetap terpantau dengan baik. Tapi jika dokter mencurigai adanya kelainan, biasanya disarankan untuk melakukan USG dengan dimensi yang lebih tinggi.

USG 3 Dimensi

Pemeriksaan menggunakan USG 3D akan memberikan gambaran janin yang lebih detail. Selain itu gambar yang dihasilkan bisa dimengerti oleh ibu dan juga anggota keluarga lainnya, serta bisa melihat anatomi tubuh janinnya dengan lebih jelas misalnya dapat mendeteksi gangguan bibir sumbing.

USG 4 Dimensi

Pada pemeriksaan USG 4D gambar yang dihasilkan lebih detail dan akurat serta bisa bergerak sehingga terlihat seperti sebuah film. USG 4D ini juga mampu memvisualisasikan anggota tubuh lebih jelas, misalnya hidung janin mancung atau pesek. Serta aktivitas janin di dalam perut seperti sedang menghisap jari, menguap atau memainkan jarinya.
Selain itu pemeriksaan ini dapat mendeteksi kelainan yang terjadi secara lebih dini, sehingga pengobatan yang diberikan lebih terarah. Kelainan yang dapat dideteksi seperti menentukan usia kehamilan, kelainan plasenta atau mendeteksi kehamilan ektopik. Keuntungan lain yang didapat adalah keluarga bisa mendapatkan film janinnya dalam bentuk CD.
Karenanya jika ingin melakukan pemeriksaan USG 3D atau 4D, sebaiknya dilakukan setelah struktur janin bisa dideteksi atau ditemukannya kelainan pada janin. Hal ini akan membuat pemeriksaan USG 3D atau 4D akan menjadi lebih bermanfaat dan tidak buang-buang uang.
Satu hal yang harus diperhatikan jika ingin melakukan pemeriksaan USG 3D atau 4D adalah akreditasi dari dokternya, sebaiknya USG 3D atau 4D dilakukan oleh dokter yang memang sudah memiliki sertifikat.
Sumber: Detikhealth.com

7 Tanda-tanda Bayi Sakit

Orangtua yang baru punya anak terkadang masih belum memahami kondisi seperti apa yang menunjukkan si kecil sakit. Untuk itu ketahui 7 tanda bahwa bayi sakit.
Saat bayi masih berusia di bawah usia 6 bulan, maka tubuhnya rentan terkena berbagai penyakit. Seperti dikutip dari Sheknows, Senin (11/10/2010) ada 7 tanda-tanda bahwa bayi sedang sakit, yaitu:
Demam
Bayi dikatakan demam jika suhunya lebih dari 38 derajat celsius. Jika demam diikuti dengan ruam, sulit bernapas, leher kaku, muntah atau diare, maka segera hubungi dokter.
Demam sendiri bukanah suatu penyakit, melainkan respons bayi terhadap suatu penyakit terutama akibat infeksi.
Dehidrasi
Dehidrasi bisa terjadi jika bayi memiliki nafsu makan yang buruk, demam, lingkungan yang terlalu hangat atau muntah dan diare terus menerus. Kondisi ini bisa dikenali dengan cara mulut dan gusi kering, popok yang jarang basah serta tidak ada air mata ketika menangis.
Diare
Orangtua perlu menghubungi dokter jika terdapat darah di dalam tinja atau tinja berwarna hitam, lebih dari enam kali buang air besar dan berair serta susah untuk minum.
Muntah
Bayi mungkin sering mengalami gumoh setelah menyusu, jika hanya terjadi satu atau dua kali saja kemungkinan hal tersebut bukanlah kondisi serius. Tapi jika kondisi tersebut terjadi dalam frekuensi yang sering maka harus menjadi perhatian.
Sulit bernapas
Bayi yang memiliki kesulitan bernapas ditandai dengan gejala napas yang lebih cepat dari biasanya, bayi mendengus saat menghembuskan napas, kepala bayi terayun-ayun dan bibir bayi atau kulitnya terlihat kebiruan.
Kondisi ini sebaiknya mendapatkan perhatian serius dan segera hubungi dokter.
Ruam
Jika ruam mencakup area yang luas, terutama jika terjadi di wajah, disertai demam, perdarahan atau bengkak, maka ada kemungkinan ruam disebabkan oleh infeksi.
Pilek
Infeksi saluran pernapasan atas disebabkan oleh virus dan sangat umum terjadi pada bayi, biasanya bisa berlangsung selama satu atau dua minggu.
Jika disertai dengan demam dan nafsu makan yang buruk selama beberapa hari, maka penyembuhannya bisa lebih lama dan membutuhkan bantuan dokter.
(Detikhealth.com)

Rabu, 19 Oktober 2011

Cara Jitu Basmi Komedo di Wajah

Masalah komedo seringkali menjadi hal yang menyebalkan. Memiliki kulit putih namun berkomedo tetap saja terlihat tak sempurna. Titik-titik hitam yang sering bersarang di hidung seringkali sulit dihilangkan. Bahkan banyak kaum hawa rela mengeluarkan kocek besar hanya demi mendapatkan kulit mulus tanpa komedo.
Namun, ada cara sederhana tanpa perlu menguras kantong Anda demi mendapatkan kulit mulus tanpa komedo. Perawatan dengan menggunakan bahan-bahan dari alam seperti kulit jeruk ternyata bisa membantu Anda mengusir komedo.
Berikut beberapa pengobatan murah dan sederhana yang bisa Anda lakukan di rumah untuk menghilangkan komedo seperti dikutip dari laman Times of India:
Scrub dari biji lobak



Campurkan biji lobak dengan air sebagai scrub lembut untuk wajah Anda. Ramuan ini dipercaya memiliki khasiat menghilangkan komedo sepenuhnya.
Kulit jeruk

Campur kulit jeruk dengan air untuk membentuk pasta kental. Terapkan pada wajah terutama di tempat tumbuhnya komedo. Biarkan semalam dan bilas kembali dengan air.
Kunyit

Campur jus mint dengan kunyit bubuk. Terapkan pada wajah selama 30 menit dan segera bilas dengan air hangat.
Pasta gigi

Taruh pasta gigi kecil pada komedo. Biarkan hingga mengering, komedo akan mudah dihilangkan.
Lidah Buaya

Menerapkan lidah buaya untuk komedo merupakan obat paling mujarab. Khasiat lidah buaya yang mampu menenangkan bagus untuk kulit dan juga mempercepat proses penyembuhan.
Putih Telur

Kocok putih telur dan tambahkan dua sendok makan madu segar. Oleskan campuran tersebut untuk wajah Anda dan biarkan kering selama 20 sampai 30 menit. Bilas dengan air hangat.
(Detikhealth.com)

Sakit Makin Memburuk Karena 6 Kelakuan Ini

Tapi tanpa disadari orang sakit kadang melakukan kesalahan yang membuat rasa sakitnya bertambah parah. Ketahui 6 penyebab rasa sakit yang kian memburuk karena 6 kelakuan ini.
Rasa sakit atau nyeri kronis bisa timbul di pungggung, leher, pinggang atau bagian tubuh lain. Jika hanya dibiarkan saja akan membuat kondisinya memburuk dan lebih sulit diobati.
Dikutip dari HealthMSN, Jumat (29/10/2010) ada 6 perilaku yang membuat rasa sakit tersebut semakin memburuk, yaitu:
1. Membiarkan rasa sakit
Diperkirakan satu dari empat orang akan menunggu setidaknya selama 6 bulan sebelum berobat ke dokter, biasanya dengan cara mengobati dirinya sendiri menggunakan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
Padahal jika sakit ini terus diabaikan bisa membuat otot melemah dan sendi mengeras. Usahakan untuk mencari bantuan dokter jika sakit terjadi hampir sebulan, karena pengobatan yang lebih awal akan lebih baik.
2. Mengunjungi berbagai dokter spesialis
Biasanya seseorang ingin rasa sakitnya cepat hilang sehingga akan mengunjungi berbagai dokter spesialis, tapi kondisi ini hanya akan membuang-buang waktu, uang dan menunda pengobatan. Sebaiknya cari tahu dimana pusat dari rasa sakitnya, lalu temukan dokter yang bisa berkoordinasi dengan perawatan lain misalnya mencari orthopedis untuk sakit punggung atau rheumatologis untuk arthritis dan fibrimyalgia.
3. Takut berolahraga atau melakukan aktivitas fisik
Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa latihan dapat mengurangi segala macam rasa sakit. Hal ini karena dapat memperkuat otot dan juga minyak sendi. Selain itu latihan dapat membuat tubuh mengeluarkan endorfin dan meningkatkan suasana hati (mood).
Mulailah dengan berjalan kaki atau melakukan kegiatan low impact lain selama 5-10 menit
setiap hari, jika memungkinkan bisa berenang atau aerobik air terutama dalam air hangat sehingga memudahkan gerakan dan mengurangi kekakuan serta nyeri.
4. Memiliki pemikiran tentang pembedahan
Memiliki pemikiran seperti ini bisa membuat rasa sakit bertambah buruk. Padahal pengobatan untuk rasa sakit atau nyeri yang kronis bisa dilakukan dengan cara lain seperti mengonsumsi obat anti nyeri, melakukan terapi fisik (rehabilitasi) atau olahraga tertentu. Misalnya untuk sakit punggung bisa dilakukan kombinasi ketiganya selama 6 bulan sebelum membahas pilihan operasi.
5. Tidak mau mencoba pengobatan alami
Studi klinis menunjukkan bahwa akupuntur dapat mengurangi rasa sakit osteoartritis, linu di daerah panggul dan nyeri pinggang. Selain itu terapi biasanya juga membantu mempelajari jenis lain seperti relaksasi atau self hypnosis. Satu hal yang harus diperhatikan adalah pilihlah tempat yang terpercaya dan menggunakan alat-alat steril.
6. Mengalami depresi atau stres
Diperkirakan sekitar 54 persen orang dengan nyeri punggung kronis menderita depresi. Hal ini karena kondisi mental seseorang sangat terkait dengan bagaimana tubuh memproses dan memandang rasa sakit. Jika seseorang depresi atau stres akan mempengaruhi kualitas hidup seperti kurang tidur, berat badan menurun serta mengganggu pikiran yang membuat rasa sakit semakin terasa buruk.
(Detikhealth.com)

10 Penyakit Umum yang Dialami Balita

Masa kanak-kanak terutama saat balita (bayi di bawah lima tahun) merupakan masa-masa rentan terkena berbagai macam penyakit. Setidaknya ada 10 gejala penyakit yang biasa atau umum dialami oleh balita.
Tapi terkadang memang tidak mudah memprediksi apa yang terjadi dengan si kecil, karena sebagian besar anak belum bisa mengungkapkan keluhan apa yang dirasakannya. Untuk itu orangtua harus cermat memperhatikan gejala apa yang biasa dialami oleh anak balita.
Seperti dikutip dari buku Your Baby Month by Month karangan Su Laurent dan Peter Reader, Senin (28/6/2010) yang diterbitkan Esensi, ada beberapa gejala yang umum terjadi pada balita dan kemungkinan penyebabnya, yaitu:
1. Batuk-batuk
Penyebab yang paling umum dari kondisi ini kemungkinan selesma, atau dikenal juga sebagai infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Selain itu ada juga penyebab lainnya seperti lendir dari hidung yang mengalir ke tenggorokan, asma, bronkiolitis, batuk rejan atau pneumonia.
2. Diare
Balita yang mengalami diare umumnya memiliki kotoran yang encer dan berair. Diare ini bisa disebabkan oleh gastroenteritis, alergi atau tidak bisa menoleransi suatu makanan. Pada bayi di bawah usia 3 tahun (batita) terkadang diare disebabkan oleh sistem pencernaan yang belum sempurna.
3. Sulit bernapas
Gangguan ini umumnya terjadi pada bayi karena saluran udara yang dimilikinya masih kecil. Namun ada juga beberapa kondisi yang bisa menyebabkan bayi sulit bernapas, seperti asma, bronkiolitis atau pneumonia.
4. Sakit telinga
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh adanya infeksi pada telinga bagian tengah dan luar. Pada umumnya balita yang mengalami sakit telinga akan sering kali menarik-narik telinganya.
5. Menangis berlebihan
Penyebab medis yang bisa menyebabkan bayi menangis berlebihan adalah kondisi yang mengakibatkan sakit perut, nyeri pada tulang atau adanya infeksi tulang. Secara umum bayi yang sakit cenderung akan diam dan tidak rewel.
6. Demam
Pada umumnya demam merupakan pertanda terjadinya infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Usaha pertama yang dilakukan jika bayi demam tinggi adalah memberinya obat penurun demam, karena demam yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kejang.
7. Kejang (konvulsi)
Balita yang kejang adalah suatu kondisi menakutkan bagi orangtua. Namun, jika kejang terjadi akibat demam tinggi biasanya jarang berbahaya. Penyebab lain dari balita yang kejang adalah epilepsi dan kejang hari kelima, yaitu kejang tanpa ada alasan yang khusus pada bayi yang baru lahir dalam keadaan sehat.
8. Ruam
Ruam yang timbul pada balita disebabkan oleh banyak hal, seperti penyakit infeksi, alergi, eksim dan juga infeksi kulit.
9. Sakit perut
Terdapat berbagai hal yang bisa memicu sakit perut pada balita, salah satu penyebab yang paling umum adalah sembelit (konstipasi) atau susah buang air besar. Sakit perut yang dialami juga bisa disebabkan oleh gastroenteritis dan juga rasa cemas berlebihan yang dialami si kecil. Jika sakit perutnya tergolong parah, maka segera konsultasikan ke dokter.
10. Muntah
Muntah bisa disebabkan oleh infeksi seperti gastroenteritis, infeksi saluran kemih, keracunan makanan atau masalah struktural misalnya refluks atau stenosis pilorik.
(Detikhealth.com)

10 Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan Paru-paru

Setiap pekerjaan memiliki risiko tersendiri termasuk dalam hal kesehatan paru-paru. Tapi ada 10 pekerjaan yang bisa berisiko dan membahayakan kesehatan paru-paru.
“Sebagian besar jenis penyakit paru-paru akibat pekerjaan bisa dicegah, langkah-langkah sederhana dalam pengendalian bisa mengurangi paparan dan juga risiko,” ujar Philip Harber, MD, profesor dan kepala UCLA Occupational and Environmental Medicine Division, seperti dikutip dari Health, Jumat (21/1/2011).
Berikut ini 10 bidang pekerjaan yang dapat berisiko bagi kesehatan paru-paru seseorang yaitu:
1. Konstruksi

Pekerja bisa menghirup debu dari kegiatan pembongkaran atau renovasi yang berisiko terkena kanker paru-paru, mesothelioma dan asbestos, yaitu suatu penyakit yang menyebabkan jaringan parut dan kaku di paru-paru. Untuk itu diperlukan pakaian pelindung termasuk respirator (masker khusus) saat bekerja di sekitar bangunan dan menghindari rokok.
2. Manufaktur



Pekerja pabrik bisa terkena debu, bahan kimia dan juga gas yang dapat meningkatkan risiko PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik). Bahan kimia tertentu seperti perasa diacetyl yang digunakan dalam microwave popcorn, pabrik anggur dan makanan bisa menyebabkan penyakit yang merusak yaitu bronchiolitis obliterans. Langkah sederhana seperti memakai masker saat menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya bisa mengurangi risiko.
3. Petugas kesehatan

Diperkirakan sekitar 8-12 persen petugas kesehatan sangat sensitif dengan bubuk yang ada pada sarung tangan lateks, sehingga bisa menyebabkan reaksi asma berat atau memicu timbulnya alergi.
4. Tekstil

Byssinosis atau dikenal dengan nama penyakit paru-paru coklat adalah kondisi yang umum diantara pekerja tekstil yang membuat jok, handuk, kaus kaki, seprai dan pakaian. Ketika kapas dipisahkan akan menciptakan sejumlah debu yang menyebabkan kerusakan aliran udara yang signifikan, partikel ini juga ada dari bahan lain. Untuk menguranginya gunakan masker, meningkatkan ventilasi udara dan menghindari rokok.
5. Bartender

Melayani minuman di sebuah ruangan yang penuh asap rokok menempatkan bartender berisiko tinggi terhadap penyakit paru-paru, terutama jika secara teratur terpapar dan menjadi perokok pasif bertahun-tahun.
6. Pekerja pabrik roti

Pekerjaan ini bisa memicu asma karena berisiko terkena debu tepung yang sangat signifikan mengembangkan sensitisasi alergi. Hal umum lainnya adalah reaksi asma untuk enzim yang digunakan dalam mengubah adonan, serta alergen lain yang sering ditemukan pada tepung.
7. Industri otomotif

Pekerja otomotif khususnya bagian yang memperbaiki body mobil sangat berisiko mengalami asma. Hal ini karena produk cat semprot seperti isocyanate dan polyurethane bisa menimbulkan iritasi kulit, alergi, sesak napas dan menyebabkan kesulitan bernapas yang parah. Penggunaan respirator, sarung tangan, kacamata dan ventilasi yang baik dapat sangat membantu.
8. Pekerja transportasi

Supir truk, angkutan umum dan orang-orang yang bertugas di bagian bongkar muat berisiko terkena PPOK. Kondisi ini akibat seringnya terkena polusi udara dari kendaraan bermotor terutama knalpot diesel.
9. Pertambangan

Para penambang berisiko tinggi terhadap sejumlah penyakit paru-paru seperti PPOK (akibat paparan debu) dan juga silicosis (penyakit bekas luka di paru-paru akibat airbone silica). Sedangkan penambang batu bara berisiko terkena penyakit paru yang disebut pneumokoniosis (paru-paru hitam). Penyakit ini merupakan investasi jangka panjang, karenanya penggunaan masker yang bisa menyaring debu dengan baik bisa membantu.
10. Petugas pemadam kebakaran

Petugas pemadam kebakaran berisiko menghirup asap dan berbagai bahan kimia yang mungkin ada di dalam gedung yang terbakar. Paparan bahan beracun dan asbes adalah risiko yang sering terjadi setelah api padam. Untuk itu alat pelindung pernapasan harus selalu digunakan pada semua tahap pemadaman kebarakan, termasuk saat petugas menyisir puing-puing untuk memastikan api tidak menyala lagi.
(detikHealth.com)